Sebenarnya dahulu efek 3D mungkin tidak terlalu mengesankan untuk saat ini, karena mungkin saja yang terlihat hanyalah gambar bayang-bayang apabila kepala sedikit bergerak dan mata tidak fokus. Tak hanya itu, banyak juga penonton yang mengeluhkan sakit kepala saat melihat tayangan film 3D tersebut. Meskipun hingga saat ini di bioskop-bioskop tertentu, masih juga menyajikan film 3D dan tentu dengan harga yang lebih mahal.
Dan baru-baru ini juga semakin banyak saja produsen dan juga studio film yang memproduksi film baru mereka tidak hanya dalam format 2D, tetapi juga menyediakan dalam format 3D. Bahkan untuk beberapa studio film besar seperti Pixar dan DreamWorks menerapkan 3D sebagai standar film animasi mereka. Bahkan sudah banyak juga televise yang memiliki system 3D, dan bisa digunakan untuk home theater di rumah tanpa perlu pergi ke bioskop.
Untuk saat ini teknologi dan teknik film 3D kini sudah jauh lebih maju dan berbeda dari teknik yang diaplikasikan pada 57 tahun silam. Ada 4 cara kerja yang umum untuk menampilkan film 3D, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sistem kerjanya dalam penayangan film 3D, ada dua buah proyektor sekaligusyang dinyalakan, masing-masing untuk mata kiri dan untuk mata kanan, keduanya akan mengirim cahaya dengan istem polarisasi berbeda secara bersamaan ke layar. Sedangkan kacamata hanya berperan untuk melewatkan gambar yang sudah ditentukan untuk mata penonton.
Kacamata ini lah yang berperan membuat gambar pada film bioskop dan juga televisi seperti eolah-olah adegan terjadi tepat di depanmu. Dengan objek yang bergerak keluar masuk layar dan juga bisa membuat seolah menuju ke arahmu, dan tokoh jahat yang bergerak keluar untuk menangkap dan juga meraih tanganmu. Ya, kenikmatan menonton dengan menggunakan kecanggihan teknologi film 3D ini kini bisa kamu nikmati di rumah, atau mungkin di bioskop jika di rumah kamu tidak memiliki home theater yang dilengkapi dengan televise 3D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar